Hamil anggur atau
molar pregnancy merupakan kondisi kehamilan palsu yang ditandai oleh
perkembangan tumor jinak atau kista yang ada didalam rahim. Dalam istilah
medis, hamil anggur disebut juga dengan mola hidatidosa. Hidatidosa memiliki
arti kantung atau kista yang berisi cairan, sedangkan mola artinya adalah massa
sel. Kondisi ini juga sering disebut dengan penyakit trofoblas. Perempuan yang
mengalami molar pregnancy akan menunjukkan hasil testpack positif dan akan mengalami
gejala hamil seperti kebanyakan orang pada umumnya. Tetapi kenyataannya, yang
berkembang didalam rahim bukanlah janin, melainkan pertumbuhan jaringan
abnormal khas tumor atau kista. Mola hidatidosa merupakan komplikasi kehamilan
yang dapat mengancam nyawa, sehingga diperlukan perawatan yang tepat agar dapat
mengandung kembali setelah kondisi ini dapat teratasi.
Pada awalnya, molar
pregnancy memiliki gejala mirip dengan kehamilan biasa. Tetapi, ada beberapa
gejala mendasar lainnya yang dapat menandakan hamil anggur, diantaranya :
- Bercak
darah di vagina pada trimester pertama yang berwarna cokelat tua hingga merah
terang.
- Mual
dan muntah parah.
- Rasa
sakit atau tekanan pada panggul.
- Rahim
yang lebih besar dari biasanya.
- Tanda
- tanda hipertiroidisme.
- Jaringan
atau cairan kental yang menyerupai anggur yang keluar dari vagina.
- Tekanan
darah tinggi.
- Sesak
napas, batuk berdahak disertai darah.
Hamil anggur
disebabkan oleh sel telur abnormal yang dibuahi dan berkembang menjadi tumor,
bukan janin. Hamil anggur juga dapat disebabkan ketika sperma tidak membuahi
sel telur dengan benar. Akibatnya, sekumpulan sel yang seharusnya dapat
membentuk plasenta berubah menjadi jaringan abnormal. Pada kondisi hamil
anggur, jaringan ini akan tumbuh dan memenuhi ruangan yang ada didalam rahim.
Sel - sel yang berisi caira ini disebut dengan trofoblas. Pertumbuhan tumor
jinak trofoblas tetap bisa memicu gejala - gejala kehamilan. Itulah sebabnya,
pada kasus hamil anggur, banyak wanita yang mengira dirinya hamil, padahal tidak
hamil.
Berikut ini merupakan
beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami hamil
anggur, yaitu :
- Usia
saat hamil. Wanita yang hamil diatas usia 35 tahun atau dibawah 20 tahun
berisiko lebih tinggi mengalaminya.
- Pernah
mengalami hamil anggur sebelumnya.
- Pernah
keguguran.
- Kekurangan asupan karoten.
Bagi anda yang pernah
mengalami hamil anggur, tentunya menjadi sebuah kekhawatiran saat anda
memutuskan untuk hamil lagi dan takut akan mengalami hal yang sama untuk kedua
kalinya. Pada dasarnya, tidak ada satupun cara untuk mencegah hamil anggur,
tetapi ada beberapa cara yang dapat anda lakukan untuk mengurangi risikonya.
Berikut
ini merupakan beberapa cara untuk menurunkan risiko mengalami hamil anggur,
yaitu :
- Beri
jeda waktu selama satu tahun sebelum anda memutuskan untuk hamil lagi.
- Hindari
hamil di masa tua.
Jangan lupa follow akun sosial media kami di:
Terimakasih artikelnya bermanfaat
ReplyDeleteAtasi masalah keputihan dan promil sukses dengan minum Rose V https://rosevsolusiwanita.com/
IGg : rosev.solusiku